Posts

(Bukan) Surat Cinta Biasa

Mas Angga, mulailah membaca tulisan ini dengan kembali mengingat awal perkenalan kita. Biasa saja? Tentu. Sebab kamu bukan seseorang yang selalu kutunggu saat itu. Begitupun aku. Bukan hal yang penting bagi kita untuk saling mengenal lebih lanjut. Kau begitu asik dengan duniamu sementara aku sibuk dengan duniaku. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, dan kita mengikuti skenario Nya dengan penuh kepercayaan. Sekarang, tolong hadirkan kembali sensasi awal kedekatan kita. Entah bagaimana aku mendeskripsikannya. Kedekatan kita mengalir begitu saja tanpa banyak yang mengetahui, bahkan orang-orang terdekat kita. Kini coba datangkan kembali ingatan tentang betapa kita sudah saling perhatian namun saling menyebalkan satu sama lain bahkan sebelum kita saling jatuh hati. Lucu bukan? Mas, ketika kita akhirnya memutuskan untuk bersama dalam suatu hubungan, aku tahu itu bukanlah keputusan yang mudah bagi kita. Sebagaimana kita sama-sama tahu bahwa hubungan ini pun tidak mudah. Bagaimana tidak

Tik tik tik

“Ia seperti hujan. Hadirnya membawa banyak kenangan, meski sirnanya lebih dinantikan. Aku seperti hujan. Tak dianggap meski banyak memberi manfaat. Dilupakan setelah pelangi datang. Ia adalah hujan. Mungkin ia tak mengerti arti kesendirian, namun dari rintiknya aku merasakan getar tegar yang nanar. Tentang betapa ia tetap turun meski banyak hati tak sudi, walau banyak bibir mencibir, tanpa mengingkari bahwa mentari lebih dinanti. Ia tetap turun, memberi kehidupan bukan hanya pada mereka yang maklum. Ia membuatku mengerti bahwa kisah ini bukan tentang siapa yang memulai, namun siapa yang berjuang untuk tidak mengakhiri. Meski tiada akhir tanpa awal dan akhir adalah sebuah awal.”

Kacamata Sang Putri

Putri. Begitulah orang-orang biasa memanggilku. Banyak cerita di balik nama ini. Seperti orang tuaku yang menaruh doa besar di dalamnya, berharap kelak putri bungsu mereka memiliki kepribadian dan kehidupan selayaknya putri-putri dalam cerita dongeng. Namun kenyataan memang tak selalu sesuai dengan harapan. Setidaknya aku beruntung karena lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang menyayangiku, meskipun semula orang tuaku tak menginginkan keberadaanku, sebab mereka sudah merasa cukup dengan dua putra yang kini menjadi kakakku. Alhasil bahkan ketika masih berada dalam rahim ibuku pun, aku sudah belajar untuk mengerti arti perjuangan. Perjuangan melawan obat yang diyakini dokter dapat melenyapkanku, dan perjuangan untuk menjelaskan dengan bahasa tubuh bahwa aku adalah anugrah yang Tuhan titipkan dalam keluargaku. Sebab atas kehendak Nya juga aku masih bertahan di fase selanjutnya, dan terlahir sebagai Putri yang normal. Aku bersyukur, keluargaku memiliki perekonomian yang baik sehingg

Cinta Tulus vs Cinta Rakus

            Membedakan antara cinta yang tulus dan cinta yang rakus tak ubahnya mempelajari kalkulus, sulit ditembus. Pada intinya, cinta yang tulus akan mampu menjulang tinggi seperti batang pohon pinus, meski tak selalu berjalan mulus namun jelas tanpa modus. Sementara cinta yang rakus layaknya kaktus yang mati di padang tandus. Penolakan untuk cinta yang rakus membutuhkan alasan yang berbelit-belit seperti usus yang berakhir pada anus. Maka pandai-pandailah membedakan mana cinta yang memang tulus dan mana cinta yang rakus. Agar hati tak tergerus dan asa tak mudah pupus :) 24-06-16 * 10.05

Jodoh Pasti Bert(a)mu

Senja masih sama, menyisakan jingga pada langit yang semula menyala. Sentuhan pelangi yang membuatnya nampak lebih alami. Begitupun hariku, sore ini untuk pertama kalinya aku menyadari keberadaannya yang ternyata satu gedung denganku. Begitu dekat, begitu menghangatkan, dan begitu memukau.             Ah, nampaknya aku berlebihan. Aku bahkan tidak mengenalnya atau sekedar mengetahui namanya. Begitupun sebaliknya. Kita hanya bertemu secara tidak disengaja. Bagaimana mungkin aku dapat mengaguminya? Ataukah ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama? Oh, aku tidak pernah memercayainya. Selama ini aku hidup dibalik argumen bahwa cinta akan hadir karena telah terbiasa. Namun, dapatkah perasaan berdusta dan mampukah hati dibohongi? Kurasa tidak.             Tanpa diperintah, aku mencari tahu segala sesuatu tentangnya. Merasakan kebahagiaan setiap menemukan fakta dibalik kehidupannya. Tersenyum setiap melihat senyumnya lewat potret yang diunggah ke akun media sosialnya. Mena